Profil Desa Mekarsari
Ketahui informasi secara rinci Desa Mekarsari mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Jelajahi profil Desa Mekarsari, Kecamatan Kutowinangun, Kebumen, sebuah desa agraris yang dinamis di jantung Jawa Tengah. Temukan potensi pertanian, perkembangan infrastruktur, data kependudukan terbaru, dan upaya pemerintah desa dalam memajukan ekonomi l
-
Basis Agraris yang Kuat
Perekonomian desa ditopang oleh sektor pertanian, khususnya padi sawah irigasi teknis, yang menjadikannya salah satu lumbung pangan di Kecamatan Kutowinangun.
-
Pembangunan Infrastruktur Prioritas
Pemerintah desa secara aktif memprioritaskan pembangunan fasilitas publik, terutama di sektor kesehatan dengan adanya proyek Puskesmas Pembantu (Pustu) untuk meningkatkan akses layanan bagi masyarakat.
-
Tata Kelola Pemerintahan yang Dinamis
Adanya regenerasi dan penguatan kapasitas perangkat desa, serta sinergi yang baik dengan lembaga kecamatan dan keamanan, menunjukkan komitmen untuk mewujudkan pemerintahan yang akuntabel dan pelayanan publik yang prima.

Desa Mekarsari, yang terletak strategis di Kecamatan Kutowinangun, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, menjelma menjadi sebuah wilayah yang dinamis dengan mengandalkan sektor pertanian sebagai tulang punggung perekonomiannya. Berada di jalur yang relatif dekat dengan pusat kecamatan, desa ini terus menunjukkan geliat pembangunan yang signifikan, baik dari segi infrastruktur fisik maupun pengembangan sumber daya manusia. Dengan semangat gotong royong yang masih kental, pemerintah desa bersama masyarakat berupaya mengoptimalkan setiap potensi yang ada untuk mewujudkan kesejahteraan yang merata.
Desa yang secara historis bernama Desa Kepedek ini resmi berganti nama menjadi Mekarsari pada tahun 1982 di bawah kepemimpinan Kepala Desa H. Soebandji. Perubahan nama ini menyiratkan harapan agar desa senantiasa "mekar" dan berseri, sebuah cita-cita yang terus dihidupi oleh generasi penerusnya. Kini, di bawah kepemimpinan pemerintah desa saat ini, fokus pembangunan diarahkan pada peningkatan layanan dasar, penguatan sektor ekonomi lokal, serta tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
Geografi dan Kondisi Demografis
Desa Mekarsari secara geografis merupakan bagian dari dataran rendah di wilayah Kabupaten Kebumen. Letaknya yang berada di Kecamatan Kutowinangun menempatkannya pada posisi yang cukup vital. Berdasarkan data dari publikasi "Kecamatan Kutowinangun Dalam Angka 2024" yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kebumen, Kecamatan Kutowinangun memiliki luas total 33,73 km².
Secara spesifik, Desa Mekarsari memiliki luas wilayah 1,52 km² (152 Hektar). Wilayah ini didominasi oleh lahan pertanian, khususnya sawah irigasi teknis yang menjadi andalan utama para petani setempat.
Adapun batas-batas administratif Desa Mekarsari yakni:
Sebelah Utara: Desa Lundong
Sebelah Timur: Desa Kutowinangun
Sebelah Selatan: Desa Kuwarisan
Sebelah Barat: Desa Tanjungseto
Dari sisi kependudukan, BPS mencatat jumlah penduduk Desa Mekarsari pada tahun 2023 mencapai 3.150 jiwa. Dengan luas wilayah tersebut, tingkat kepadatan penduduk Desa Mekarsari berada di angka 2.072 jiwa/km². Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup tinggi, mencerminkan pemusatan permukiman di antara lahan-lahan pertanian yang produktif.
Struktur administrasi internal desa terbagi ke dalam 5 (lima) dusun atau yang dikenal dengan nama Dukuh, yang masing-masing menjadi pusat komunitas warga. Kelima dukuh tersebut yaitu Dukuh Kuwaon (RW 01), Dukuh Suaran (RW 02), Dukuh Duduhan (RW 03), Dukuh Kepedek/Kepatokan (RW 04) dan Dukuh Klangkiran (RW 05). Pembagian ini tidak hanya bersifat administratif tetapi juga mencerminkan akar sosial dan budaya masyarakat setempat.
Pemerintahan dan Pembangunan Desa
Roda pemerintahan Desa Mekarsari berjalan aktif, didukung oleh sinergi antara Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan lembaga kemasyarakatan lainnya. Transparansi dan perencanaan yang partisipatif menjadi kunci dalam setiap program pembangunan. Hal ini tercermin dari kegiatan rutin seperti Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) yang secara aktif melibatkan berbagai elemen masyarakat untuk merumuskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes).
Salah satu fokus utama pembangunan terkini, sebagaimana dilansir dari situs resmi desa, ialah peningkatan infrastruktur layanan dasar. Proyek pembangunan Gedung Puskesmas Pembantu (Pustu) yang berlokasi di lapangan desa menjadi bukti komitmen pemerintah untuk mendekatkan akses kesehatan yang berkualitas bagi warga. "Pembangunan Pustu ini merupakan prioritas kami untuk memastikan setiap warga mendapatkan layanan kesehatan yang layak tanpa harus menempuh jarak yang jauh," ujar seorang perwakilan pemerintah desa.
Selain di bidang kesehatan, penguatan tata kelola pemerintahan juga menjadi perhatian serius. Pelantikan perangkat desa, seperti Sekretaris Desa yang baru pada April 2025 lalu, diharapkan dapat memperkuat mesin birokrasi desa. Dalam sebuah kesempatan, Camat Kutowinangun menekankan pentingnya peran strategis perangkat desa dalam menyukseskan administrasi dan pelayanan publik. "Sekretaris Desa adalah jantungnya administrasi. Dengan pengalaman yang dimiliki, diharapkan dapat mengakselerasi program-program yang telah direncanakan," ungkapnya.
Kerja sama dengan institusi lain seperti Koramil dan Polsek juga terjalin erat. Kehadiran Babinsa dan Bhabinkamtibmas tidak hanya dalam acara seremonial, tetapi juga dalam kegiatan pendampingan penyaluran bantuan sosial seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa, menunjukkan adanya sinergi yang kuat dalam menjaga stabilitas dan kelancaran program pemerintah.
Potensi Ekonomi dan Pertanian
Sebagai desa agraris, sektor pertanian merupakan penggerak utama ekonomi Desa Mekarsari. Hamparan sawah yang luas dengan dukungan sistem irigasi teknis memungkinkan petani untuk melakukan penanaman padi lebih dari satu kali dalam setahun. Komoditas padi menjadi andalan utama, yang hasilnya tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga dipasok ke berbagai wilayah di Kabupaten Kebumen.
Selain padi, masyarakat juga mengembangkan pertanian palawija di pekarangan atau lahan tegalan. Meskipun belum menjadi komoditas utama, tanaman seperti jagung, kacang-kacangan, dan sayur-mayur turut menyumbang pendapatan keluarga sekaligus mendukung ketahanan pangan lokal. "Kami terus mendorong petani untuk melakukan diversifikasi tanaman agar tidak hanya bergantung pada padi, sehingga risiko gagal panen bisa diminimalisir dan pendapatan lebih stabil," jelas seorang penyuluh pertanian setempat.
Di luar sektor pertanian formal, geliat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga mulai menunjukkan potensinya. Pemerintah desa, bekerja sama dengan lembaga pendidikan dan dinas terkait, mulai memberikan perhatian pada pengembangan wirausaha lokal. Berbagai pelatihan, seperti pembuatan produk rumah tangga dan pengolahan makanan ringan, sesekali diadakan untuk meningkatkan keterampilan warga, khususnya para ibu rumah tangga.
Kegiatan Posyandu dan PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) menjadi wadah strategis tidak hanya untuk isu kesehatan, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi keluarga. Melalui forum ini, ide-ide usaha kecil seringkali muncul dan dikembangkan secara kolektif, menunjukkan bahwa semangat kewirausahaan tumbuh dari inisiatif komunal.
Kehidupan Sosial dan Budaya
Masyarakat Desa Mekarsari memegang teguh nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong. Tradisi ini terlihat jelas dalam berbagai aktivitas komunal, mulai dari kerja bakti membersihkan lingkungan hingga perayaan hari besar keagamaan dan nasional. Semangat berkurban saat Hari Raya Idul Adha, misalnya, menjadi momen yang mempererat tali persaudaraan antarwarga, di mana kegiatan penyembelihan hewan kurban dilaksanakan secara bersama-sama di berbagai masjid dan musala.
Kehidupan beragama yang rukun dan damai menjadi ciri khas masyarakatnya. Kegiatan keagamaan tidak hanya berpusat di tempat ibadah, tetapi juga mewarnai kehidupan sehari-hari warga. Lembaga pendidikan seperti TK dan PAUD yang ada di desa juga turut andil dalam membentuk karakter generasi muda sejak dini, sering kali bekerja sama dengan pihak Polsek dan Koramil untuk memberikan pengenalan profesi dan menanamkan rasa cinta tanah air.
Dengan segala potensi dan dinamika yang ada, Desa Mekarsari terus berbenah. Tantangan ke depan seperti regenerasi petani dan adaptasi terhadap teknologi digital di sektor pertanian menjadi agenda yang perlu dijawab. Namun dengan fondasi sosial yang kuat, pemerintahan yang responsif, dan potensi alam yang melimpah, Desa Mekarsari optimis menatap masa depan sebagai desa yang maju, mandiri, dan sejahtera sesuai dengan cita-cita "mekar"-nya.